Power Supply Komputer merupakan sumber
listrik utama yang menyediakan tegangan + 12V,
-12V, + 5V, -5V, dan sinyal POR (Power On
Reset) untuk mengaktifkan motherboard. Daya
maksimal yang dapat di konsumsi oleh power
supply ini sekitar 200 watt dengan tegangan
masuk sebesar 220 V AC dari PLN. Dengan
efisiensi yang sangat tinggi power supply ini
sekitar 200 watt dapat menyediakan tegangan
sebesar + 5V dengan arus sekitar 15 - 20 A untuk
keperluan peralatan digital motherboard, disk
drive, hard disk, fan prosessor, CD-Rom Drive
dan card-card yang dimaksudkan pada slot
motherboard.
Bila beban power supply berlebihan, maka
komputer akan tidak jalan atau bisa berjalan tetapi
tidak normal terutama pada saat kelistrikan yang
di butuhkan meningkat sampai limit. Kerusakan
yang sering terjadi ialah akibat beban berlebihan,
tegangan masuk yang tidak stabil, sistem ground
yang tidak baik, dan sebab-sebab lain. Gangguan
paling fatal untuk untuk power supply ialah bila
tidak mengeluarkan tegangan sama sekali,
walaupun sudah di beri tegangan masuk sesuai
dengan kebutuhan. Cara praktis untuk
memperbaiki power supply komputer dapat di
lakukan sebagai berikut :
[1]. Lepaskan kotak power supply dari cassing
agar memudahkan memeriksa rangkaian
elektronik dan lepaskan seluruh kabel dari alat-alat
lain. Bukalah kotak power supply sambil
memeriksa fisik komponen elektronik, barangkali
ada yang terbakar dapat diketahui.
[2]. Periksalah FUSE pada masukkan AC 220V dari
sumber listrik luar, lepaskan FUSE tersebut dari
soketnya dan ukur hubungan kawat
pengamannya dengan ohm-meter pada posisi
X1. Jarum ohm-meter harus menunjukkan nilai
sekitar 0 ohm, yang berarti FUSE tersebut masih
baik. Jika ohm-meter menunjukkan angka yang
tak terhingga, berarti FUSE sudah putus, harus
diganti baru. Jangan melakukan sambungan
kawat pada FUSE yang sudah putus, karena batas
arus lelehnya mungkin akan menjadi lebih besar
dan akan menyebabkan kerusakan bagian lain.
[3]. Jika FUSE baik atau sudah diganti baru tetapi
masih juga tidak dapat mengeluarkan tegangan
DC, maka lanjutkan dengan memeriksa transistor
power switching 2SC3039 (dua buah) yang
bertugas sebagai kendali catu daya secara PWM.
Lepaskan dua transisitor 2SC3039 tersebut dari
PCB dan lakukan pemeriksaan kondisi masing-
masing dengan multimeter. Bila salah satu
transistor rusak untuk menggantinya sebaiknya
keduanya diganti dengan transistor baru, agar
karakteristiknya terjamin dan simetris,
ketidakseimbangan karateristik dua transistor ini
menyebabkan gangguan stabilitas tegangan DC
yang dikeluarkan power supply.
[4]. Lepaskan diode brigde atau empat buah
diode perata yang langsung meratakan arus listrik
AC pada bagian masukkan, periksalah kondisi
diode ini dengan multimeter. Kadang sering
terjadi salah satu diode-nya bocor atau hubungan
singkat, sehingga arus listrik AC ikut masuk ke
rangkaian switching dan melumpuhkan power
supply secara keseluruhan transistor power akan
ikut rusak, terbakar. Bahkan jika tingkat kebocoran
diode ini ini sangat besar, maka trafo switching
akan meleleh, kawatnya terkelupas, dan
terhubung singkat, kerusakan ini yang paling fatal.
[5]. Periksa juga transistor pembangkit pulsa
"power on reset", juga kapasisitor dan resistor
yang terdapat pada rangkaian basis transistor
tersebut. Jika rangkaian transistor ini bekerja
dengan baik, maka seluruh hasil regulasi
tegangan DC akan di reset oleh pembangkit PWM
dan akibatnya power supply tidak mengeluarkan
DC sama sekali. Gantilah transistor baru jika dari
pengetesan transistor POR ini ternyata rusak.
Begitu juga apabila kapasitor di test akan kering,
nilainya berubah, maka harus di ganti baru
dengan nilai yang persis sama dengan
sebelumnya.
[6]. Karena Power Supply komputer umunya
bekerja dengan temperatur yang lebih tinggi dari
suhu ruangan, maka ada kemungkinan karena
panas yang berlebihan menyebabkan solderan
kaki-kaki komponen atau kabel-kabel ada yang
terlepas. Periksalah seluruh solderan pada PCB
Power Supply, lebih bagus lagi pastikan
hubungannya di perbaiki dengan jalan di solder
ulang dengan timah yang lebih lunak (encer, flux
60/40). Sehingga hubungan kabel atau kaki
komponen yang mungkin longgar dapat di jamin
bersambung kembali dan umumnya power
supply akan dapat bekerja normal kembali.
[7]. Komponen aktif yang pengetesannya tidak
dapat di lakukan dengan multimeter adalah
ICTL494 yang bertugas sebagai pembangkit
PWM untuk mengendalikan transistor power
switching bekerja. IC ini hanya di test dengan
membandingkan terhadap IC yang normal pada
power supply yang lain yang sejenis. Pergunakan
soket IC yang dicurigai rusak dengan IC
pembanding yang masih bagus.
[8]. Bila proses pemeriksaan dan pergantian
komponen yang rusak sudah dilakukan secara
keseluruhan, maka cobalah power supply
dihidupkan dengan memasang beban berupa
disk drine saja. Periksalah apakah kipasnya
berputar, ukur tegangan kabel yang berwarna
kuning (+12), merah (+5), biru (-5), biru (-12),
orange (POR) terhadap kabel warna hitam
(ground). Bila parameter tegangan pada kabel-
kabel tersebut sudah benar, matikan power
supply dan gantilah bebannya dengan
motherboard atau beban lengkap seperti semula,
cobalah sekali lagi.
0 comments:
Post a Comment