Tuesday, February 02, 2010

Cara memperbaiki monitor


Monitor komputer yang sekarang banyak di
gunakan adalah sejenis VGA atau Super VGA
dengan card adapter VGA bermemori antara 256
KB dengan 2 MB dan terus di kembangkan
mengikuti perkembangan Hardware dan
software. Sementara itu kerusakan monitor tidak
menampilkan gambar sama sekali, walaupun
lampu indikator menyala. Kondisi ini akan
semakin parah jika di tambah dengan kerusakan
akibat VGA card (adapter) yang tidak di ketahui
sebelumnya.
Berikut ini saya akan menjelaskan bagaimana cara
memperbaiki monitor,ya meskipun disekolah
penjelasan ini tidak ada tapi saya coba cari di
internet,akhirnya saya mendapatkan cara yang
ampuh untuk memperbaiki sebuah
monitor,sebuah monitor memang cukup penting
dalam sebuah komputer karna bila tidak ada
monitor untuk view program komputer kita tidak
dapat,paling tidak bila anda mempunyai
proyektor untuk view komputer,ok langsung saja
anda dapat membaca metode dibawah ini
tentang bagaimana cara memperbaiki sebuah
monitor
1.Bukalah tutup belakang monitor agar seluruh
komponen at terlihat dan terjangkau oleh
peralatan bengkel seperti multimeter, toolset,
serta alat bantu lainnya. Berhati-hatilah dengan
kondisi monitor yang terbuka ini, terutama pada
saat listrik masuk pada rangkaian, sebab terdapat
tegangan ekstra tinggi sebesar 16.000 volt sampai
30.000 volt yang berbahaya bagi tubuh manusia.
2.Siapkan Multimeter untuk mengukur tegangan
AC yang masuk pada rangkaian catu daya
monitor, normalnya akan terukur besar 220 volt.
Lanjutkan dengan mengukur tegangan DC yang
di keluarkan catu daya untuk rangkaian monitor
seluruhnya.Tegangan DC pada setiap monitor
berbeda merk dan jenis besarnya berlainan sesuai
dengan rancangan pabrik masing masing.
Pergunakan skema sesuai dengan jenis monitor
yang sedang di perbaiki, skema tersebut dapat
anda peroleh pada kemasan buku manual
lengkap ketika membeli monitor.
3.Ukurlah tegangan konektor pada transistor
power horisontal output, umumnya sebesar 90
Volt DC pada kondisim normal. Tegangan ini
menujukkan kondisi kerja pembangkit tegangan
tinggi yang dapat menyalakan tabung gambar.
Apabila tegangan ini turun sampai separuhnya,
dapat di pastikan terdapat kerusakan pada
rangkaian horisontal, gantilah dengan transistor
power yang baru. Untuk mengganti transistor
power yang baru sebaiknya menggunakan type
yang sama persis, kecuali jika tidak
memungkinkan maka dapat di ganti dengan
transistor lain yang sifatnya sama dan rating
tegangannya lebih tinggi.
4.Putarlah penggantung intensitas cahaya
(brigthness) pada panel depan monitor hingga
pada posisi maksimum. Lihat reaksinya pada
tabung gambar, bila tidak ada perubahan
periksalah rangkaian sekitar trafo tegangangan
ekstra tinggi (flay back) di tempat anda (Surabaya-
pasar genteng, di Jakarta-Glodok, di Bandung-
Cikapundung). Pemeriksaan ini perlu di lakukan
untuk mengecek apakah trafo tersebuit masih
dapat membangkitkan tegangan ekstra tinggi
untuk menyalakan tabung gambar.
5. Kerusakan dapat terjadi pada dioda tegangan
tinggi yang bertugas menyearahkan sinyal
horisontal menjadi tegangan DC 16.000 Volt -
30.000 Volt. Untuk menguji dioda tegangan tinggi
pergunakan high voltage probe untuk multimeter
yang khusus untuk keperluan pengetesan
tegangan tinggi. Bandingkan perbedaan tegangan
Ac yang masuk trafo dengan tegangan DC yang
dikeluarkan diode , tegangan DC yang terukur
pada katoda diode sekitar 16.000 Volt - 30.000
Volt. Berhati-hatilah menggunakan probe
tegangan tinggi ini,sentuhan ke konduktor yang
salah akan menimbulkan bunga api.
6.Dapat juga di periksa kapasitor yang
menghubungkan trafo tegangan tinggi dengan
ground. Lepaskan kapasitor ini dan ukurlah
dengan multimeter, apabila ada kebocoran
gantilah dengan kapasitor baru. Kapasitor yang
sudah kering akan merubah nilai kapasitasnya
dan berakibat berubahnya impedansi pada
rangkaian.Perubahan impedansi ini akan
mempengaruhi trafo tegangan ekstra tinggi yang
tidak dapat menghasilkan tegangan sesuai
keperluan, hal ini akan terlihat pada layar monitor
yang suram, kurang terang atau pengatur
brightness tidak berfungsi.
7.Disamping gangguan diatas, monitor tidak
menampilkan gambar di sebabkan oleh
kerusakan transistor power pada catu daya, FUSE
putus, transistor horisontal output, kapasitor
kompling output, diode tegangan tinggi,
gulungan defleksi putus (terbakar), matrix RGB
kehilangan masukan dan sebagainya. Pergunakan
skema lengkap monitor yang menunjukkan
masing-masing bagian dan periksalah secara urut
mulai dari catu daya hingga menuju tabung
gambar.
8.Setelah seluruh komponen yang mengalami
kerusakan di ganti baru, hidupkan komputer
untuk mencoba monitor yang baru saja di
perbaiki dengan program diagnosis. Program
Diagnosis yang di jalankan khusus pada menu
test display dapat di jadikan pedoman untuk
memperbaiki monitor komputer, seperti check-It,
QAPlus, PC-Technician, JC-Bench dan sebagainya.

    share it now

    Digg del.icio.us Facebook Google StumbleUpon Technorati TwitThis

0 comments: